Ide Perpanjangan Jabatan Presiden Dinilai Jadi Ancaman Konsolidasi Demokrasi

by -1821 Views
Penghitungan surat suara Pemilu 2019 (Foto ilustrasi).

Senin, 16 Januari 2023 – 22:22 WIB

VIVA Politik – Wacana perpanjangan masa jabatan Presiden Jokowi beberapa kali mencuat menuju Pemilu 2024. Ide perpanjangan jabatan itu dinilai sebagai upaya yang mau menyelewengkan demokrasi.

Demikian disampaikan dalam acara peringatan peristiwa Malapetaka 15 Januari atau Malari tahun 1974. Peringatan itu bersamaan dengan HUT Indonesia Demokrasi Monitor (Indemo) di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta, Senin, 16 Januari 2023.

Aktivis yang juga pendiri Humanika, Bursah Zarnubi, menyampaikan tema peringatan acara kali ini adalah Menolak Lupa: Pertahankan Demokrasi. Menurut dia, tema itu jadi penting karena saat ini ada upaya yang mau menyelewengkan demokrasi. 

Dia mengkritik ide penundaan pemilu dan perpanjangan 3 periode masa jabatan saat ini kembali digaungkan. Dia menekankan, mendorong penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan Presiden adalah upaya merusak demokrasi.

Pun, aktivis yang juga pelaku peristiwa Malari Hariman Siregar menilai aneh munculnya ide jabatan Presden 3 periode dan tunda pemilu dengan alasan faktor ekonomi. 

“Kalau nggak ada duit kenapa malah bangun IKN?,” kata Hariman, dalam keterangannya, Senin, 16 Januari 2023.

Halaman Selanjutnya

Sementara, akademisi ilmu politik Sidratahta Mukhtar, menyoroti ide perpanjangan masa jabatan presiden sebagai ancaman dalam konsolidasi demokrasi. Kata dia, mestinya setiap presiden mendorong agar demokrasi jadi lebih matang.

img_title

Sumber: www.viva.co.id

No More Posts Available.

No more pages to load.